SUBANG – Belasan mahasiswa beserta dosen dari Universitas Islam Selangor (UIS), Malaysia, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Kampus STIE Sutaatmadja yang terletak di Jl. Otto Iskandar Dinata, Subang. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan International Mobility & Community Service yang bertujuan untuk memperkuat atmosfer akademik dan kerja antara Indonesia dan Malaysia dalam menghadapi tantangan global.
Para tamu dari UIS disambut hangat oleh civitas akademik STIESA dan didampingi oleh Puket 1 Akademik Kemahasiswaan, Dr. Gugyh Susandy. Mereka berkeliling untuk melihat fasilitas kampus serta kegiatan mahasiswa. Kesempatan ini memberikan kesan positif bagi para pengunjung dari UIS, yang merasa terinspirasi oleh praktik-praktik baru yang mereka temui di STIESA dan berencana untuk menerapkannya di kampus mereka sendiri.
Menurut M Firdaus Bin M Sabri, Direktur Centre For Internationalization and Mobility dari UIS, kolaborasi ini tidak hanya tentang pengembangan akademik tetapi juga memperkaya ukhuwah (persaudaraan) antara kedua institusi. Penandatanganan kerjasama antara STIESA dan UIS menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral dalam aspek mobilitas, publikasi riset, dan lainnya.
Firdaus juga menyampaikan bahwa kunjungannya memberikan banyak pembelajaran berharga, termasuk dalam hal fasilitas kampus, tata kelola, disiplin, dan interaksi antara mahasiswa dan dosen. Hal ini menjadi landasan untuk meningkatkan mutu pendidikan di UIS dengan memanfaatkan praktik terbaik dari STIESA.
Puket 1 Akademik Kemahasiswaan STIE Sutaatmadja, Gugyh Susandy, menekankan bahwa kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa, termasuk sertifikasi kompetensi internasional yang dapat meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja global. Dia juga menyoroti kunjungan balasan yang direncanakan oleh STIESA ke UIS pada bulan November mendatang sebagai bentuk lanjutan dari kerjasama ini.
Selain kunjungan ke UIS, STIESA juga aktif melakukan pertukaran dengan sejumlah kampus di Malaysia dan negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura dan Thailand. Langkah ini tidak hanya membuka wawasan mahasiswa tetapi juga mempersiapkan mereka menghadapi era industrialisasi yang semakin kompetitif di kawasan Subang.
Kerjasama lintas negara seperti ini bukan hanya memperkaya pengalaman akademik tetapi juga membangun jaringan yang kuat antara institusi pendidikan, memastikan bahwa generasi masa depan siap menghadapi tantangan global dengan pemahaman yang mendalam akan budaya dan praktik terbaik di berbagai belahan dunia.
Sumber: TintaHijau.com