SUBANG – Pada Jum’at, 9 Februari 2024, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Sutaatmadja (STIESA) Subang menyelenggarakan bedah buku yang berjudul “Dilema Bansos” karya Yanu Endar Prasetyo, PhD di Kampus STIESA.

Acara ini diawali dengan sambutan dari Yayasan STIE Sutaatmadja, Daeng M. Makmur, S.E., yang mengharapkan agar bedah buku ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai program bantuan sosial (bansos).

Sementara itu, dalam paparannya, Yanu Endar Prasetyo, PhD, yang merupakan pengarang dari buku “Dilema Bansos” ini menjelaskan bahwa krisis kemiskinan yang terjadi merupakan indikasi kegagalan pemerintah dalam menyelenggarakan program bansos dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa bansos tidak seharusnya dimanfaatkan sebagai alat politik oleh pemerintah.

Lebih lanjut, Yanu menyampaikan bahwa buku tersebut disusun berdasarkan hasil riset dan pengumpulan data yang dilakukan secara berulang, serta melalui diskusi kelompok yang terfokus dengan berbagai pihak terkait. Dalam bukunya, Yanu mencatat bahwa anggaran belanja bansos cenderung meningkat pada tahun-tahun politik, khususnya sebelum dan saat pemilihan umum.

Yanu juga mengungkapkan bahwa program bansos seringkali disalahgunakan oleh pihak politik untuk kepentingan tertentu, yang mengakibatkan berbagai dampak negatif seperti penurunan efektivitas bansos, potensi korupsi, dan pergeseran status bansos dari hak rakyat menjadi alat politik.

Ketua LPPM STIESA, Dr. Gugyh Susandy, S.E., M.Si. sebagai salah satu pembahas buku ini juga menyoroti perbedaan antara konsep bansos dan jamsos (jaminan sosial). Berkomentar mengenai isi dari buku tersebut, Gugyh mengidentifikasi berbagai masalah yang terkait dengan implementasi bansos, termasuk masalah data, politisasi, korupsi, variasi program, jenis bantuan, dan birokrasi pengiriman.

Sementara itu, drh. Ferdi Faturohman, pembedah kedua yang merupakan dosen dari Politeknik Subang, menyatakan bahwa buku ini berhasil menyajikan informasi mengenai berbagai aspek bansos dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Dari bedah buku ini, tergambar bahwa program bansos di Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks, mulai dari persoalan teknis hingga politis. Meskipun demikian, upaya untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap program bansos sangatlah penting guna memastikan efektivitas dan keadilan dalam distribusi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.