SUBANG – Tata kelola yang diukur kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan, sedangkan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap keberlanjutan perusahaan. Lebih lanjut, penelitian ini tidak menemukan bukti kuat peran mediasi kinerja perusahaan pada hubungan tata kelola dan keberlanjutan perusahaan namun ukuran perusahaan terbukti mengendalikan hubungan tata kelola, kinerja keuangan, dan keberlanjutan perusahaan. Kurang lebih itulah hasil penelitian yang dipresentasikan oleh Dr. Estu Widarwati, SE., M.Si., CRA. dalam papernya yang berjudul “Analisis Hubungan Tata Kelola, Kinerja Keuangan, dan Keberlanjutan Perusahaan Pada Industri Non Keuangan Indonesia 2016-2021”.

Paper yang merupakan hasil kolaborasi antara Dr. Estu Widarwati, SE., M.Si., CRA., Nunik Nurmalasari, SE., M.Sc., dan Nurul Rohmah Ramjani Putri ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tata kelola (governance) terhadap keberlanjutan perusahaan (corporate sustainability) yang dimediasi kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan kepemilikan institusi dan kepemilikan manajerial sebagai proksi tata kelola dan keberlanjutan perusahaan diukur GRI-G4 serta kinerja keuangan diproksikan Return On Assets (ROA) sebagai variabel. Estu menggunakan sampel perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2021 mencakup sektor industri basic material, consumer non cyclical, industrial, energy, and infrastructure.

Hasil presentasi paper Estu mendapatkan komentar dan masukan yang cukup positif dari pembahas yaitu Dr. Sri Fadilah, SE., M.Si., Ak., CA. dari Universitas Islam Bandung yang juga merupakan pengurus IAI Wilayah Jawa Barat. []