Himpunan Mahasiswa Manejemen STIE Sutaatmadja Subang bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Subang kembali menggelar Subang Discussion the Series.
iskusi diselenggarakan secara virtual melalui platform Zoom Meeting dan live Youtube STIE Sutaatmadja, acara ini merupakan wadah diskusi bagi masyarakat Kab.Subang untuk menyampaikan aspirasi, saran dan kritik secara langsung kepada isntansi pemerintah kabupaten terkait.
Diskusi seri ke-2 dengan topik “Bekal Masyarakat menghadapi patimban” ini dihadiri langsung oleh Kepala BP4D Kab.Subang, Kadisnakertrans Kab.Subang, Komisi IV DPRD Kab.Subang, Ketua APINDO, Serikat buruh, Karang taruna kab.Subang, tokoh masyarakat dan komponen masyarakat lainnya.
Kepala BP4D Hari Rubiyanto SSTP., M.Si menjelaskan, Kab. Subang membutuhkan Investasi kepada pemerintah daerah, membutuhkan investasi langsung yang membangun sehingga bisa menyerap tenaga kerja begitubanyak di Kab.Subang.
Dari diskusi ini banyak saran dan masukan yang berhasil terserap dan dicatat oleh BP4D dan juga Disnakertrans Kab.Subang. diantaranya seperti apa yang direkomendasikan oleh Sekeretaris DPC KSPSI Kab.Subang, Hosken Ginting sebagai berikut:
1. Membuat akses informasi terkait pelabuhan patimban kepada masyarakat sehingga meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang serapan tenaga kerja khususnya untuk angkatan kerja di masa mendatang
2. Menciptakan fleksibilitas lowongan pekerjaan dengan memperbaiki aturan main ketenagakerjaan yang berkaitan dengan rekruitmen,outsorcing,pengupahan,PHK ,serta memperbaiki aturan main yang mengakibatkan
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan antara laindengan pelatihan yang khususnya berhubungan dengan industri yang akan masuk.
4. Melahirkan perda ketenagakerjaan sebagai payung hukum untuk memperbaiki berbagai kebijakan yang berkaitan dengan tenaga kerja dengan kajian yang komprhensif.
Anggota Komisi II DPRD Kab.Subang Yayang Ari wijaya juga berpendapat, pemerintah daerah harus segera mengambil langkah apa yang akan dihadapi kedepan, memperbaiki komitmen antara Pemerintah, Patimban dan Aliansi buruh.
Sumber: MediaJabar