Mahasiswa STIESA menyalurkan bantuan berupa pakaian, makanan, obat-obatan, perlengkapan bayi, dan sebagainya ke Posko pengungsian korban tsunami di Banten pada Rabu (02-01-2018) yang pemberangkatannya pukul 06.00 WIB
Menurut Gugyh Susandy (Dosen STIESA), seharusnya kampus sebagai tempatnya kaum intelelektual tidak besar dalam lingkaran individualisme, namun juga bermanfaat bagi peradaban. “Kedatangan kami kesini untuk menyalurkan bantuan bagi para korban Tsunami Seat Sunda dan bentuk bela sungkawa kami sebagai Manusia”, ujar Gugyh.
Ia juga berharap agar bantuan ini bisa bermanfaat dan membantu para korban. Menurut ketua relawan (Pais), Pada tanggal 22 Desember, Indonesia digemparkan oleh bencana alam (Tsunami) di Banten, tak hanya Tsunami Selat Sunda yang diakibatkan oleh erupsi gunung Krakatau.
“Terjadinya hujan deras dan pasangnya air laut menyebabkan banjir ke desa Caringin, kab. Pandeglang, Banten”, sambungnya.
Menurut Syahrul (Ketu BEM STIESA), tujuan bantuan ini adalah untuk menjadikan Mahasiswa lebih responsif dalam dalam bencana alam khususnya kemanusiaan.
Ia berharap sedikit bantuan ini bisa membantu dan bermanfaat bagi saudara-saudara yang terkena bencana tsunami.
“Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita sebagai Manusia untuk lebih peduli dan belajar dari kehidupan”, ucapnya lagi.